Jenengkuw Findy Fil A

Mencoba Memberi Informasi

Apa Yang Akan Terjadi Jika Bumi Berhenti Berputar?

  • Gejala pertama dirasakan oleh industri penerbangan.Navigasi pesawat memakai GPS dengan bantuan satelit. Satelit ikut berputar di atas bumi menyesuaikan dengan waktu di darat. Perlambatan rotasi bumi menyebabkan satelit keliru memposisikan pesawat dan pesawat akan mendarat di tempat yang tidak seharusnya. Dengan kata lain akan terjadi banyak kecelakaan pesawat terbang. Penerbangan hanya digunakan untuk yang penting-penting saja. Penumpang dipaksa mencari alternatif transportasi. Akibatnya kereta api, kapal laut, dan bus penuh sesak. 
  • Gejala lainnya adalah pertambahan durasi hari. Perlambatan rotasi bumi menyebabkan perpanjangan hari. 1 hari bukan 24 jam lagi tapi akan bertambah menjadi 28 jam setelah 5 bulan. Jam ga bisa diandelin lagi.

    Dunia ekonomi pun hancur. Saham2 berguguran.
  • Rotasi bumi membuat bumi tidak bulat sempurna tapi agak lebar di khatulistiwa karena putarannya. Yang melebar adalah laut yg terkumpul di khatulistiwa.



    Klo rotasi melambat laut akan mengalir ke kedua kutub menyebabkan banjir di Eropa dan surut di khatulistiwa termasuk Indonesia.

    Bukan cuma laut, udara bakal mengalir ke khatulistiwa menyebabkan naiknya tekanan udara. Paru2 kita di Indonesia bisa pecah menghirup udara kayak gitu. Sebaliknya di belahan bumi utara & selatan udah kayak tinggal di gunung, udaranya tipis. Anak2 & orang tua tersiksa.



    Kehidupan flora & fauna pun terganggu. Hewan yang bermigrasi akan kebingungan dengan hari yang terus bertambah panjang dan akhirnya mati kepanasan/kedinginan. Tanaman juga tersiksa dengan terik matahari yang lebih panjang dari pada biasanya & juga oleh dinginnya malam yang panjang.

    Selain itu, juga terjadi aktivitas geologi yang ekstrim, seperti gempa bumi & gunung meletus di lokasi yang biasanya aman. Penyebabnya adalah gesekan yang timbul oleh lapisan2 bumi yang perlambatannya beda2.



    Putaran inti bumi menghasilkan medan magnet yang melindungi bumi dari radiasi matahari. Klo udah melambat artinya medan magnet ini melemah dan radiasi matahari bebas masuk dan bikin kanker kulit pada manusia bahkan sunscreen pun ga berdaya.



    Setelah 4 tahun, 1 hari = 13 hari normal. Semua manusia mengalami jet lag permanen, ga bisa tidur karena masih terang. Eropa, Amerika selatan, dan Afrika bagian selatan akhirnya tenggelam total. Di khatulistiwa muncul benua baru dari surutnya laut. Sumatera, Jawa, dan Kalimantan terhubung oleh dangkalan Sunda, sedangkan Papua & Australia terhubung oleh dangkalan Sahul.

    Orang2 berbondong2 pindah ke tanah baru yang ga banjir dan masih bisa nafas enak. Kapal laut kandas ke dasar laut yg kering. Perdagangan internasional udah ga ada lagi.

    Cuaca jadi sangat ekstrim. Karena sinar matahari berlangsung lama maka badai bisa berminggu-minggu lamanya.



    Akhirnya setelah 5 tahun, bumi berhenti total tapi masih berevolusi (mengelilingi matahari). 1 hari = tahun, terdiri dari 6 bulan siang yang bisa nyampe 50 derajat celsius & 6 bulan malam yang suhunya sampe -50 derajat celsius (lebih dingin daripada kutub sekarang).

    Jumlah manusia yang tewas mencapai 6 miliar orang (ampir semuanya). Mungkin ada sedikit orang yg pindah ke daerah yang ga kebanjiran & tekanan udaranya nyaman. Kutub bakalan malem sepanjang tahun. Banyak juga tanaman & hewan yg punah.

    Syukurnya ini ga bakalan jadi kenyataan karena pasti kita udah punah. Tapi simulasi ini pengen kasih tahu bahwa rotasi bumi bukan cuma buat siang dan malam bahkan cenderung ga ada dipikirin sama manusia. Tapi ternyata banyak banget kontribusinya buat planet ini.

    source:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4367519 
Read more

Kenapa pesawat jet tidak bisa terbang menembus debu awan vulkanik?

Banyak penerbangan dibatalkan akibat awan vulkanik dari gunung yang meletus di Islandia. Mobil & bis masih bisa beroperasi di Eropa, kalau begitu kenapa pesawat jet tidak bisa terbang menembus awan vulkanik?

Jawaban singkatnya adalah karena debu / awan vulkanik terbuat dari pecahan2 kecil kaca yang dapat mematikan mesin jet.

Jadi mesin jet itu menghisap udara dalam jumlah banyak lalu dicampur dengan bahan bakar, dibakar, dan menghasilkan energi.

Ketika pecahan2 kecil kaca vulkanik ini terhisap ke dalam turbin udara mesin jet, mereka akan meleleh dan menyatu ke bagian2 mesin. Titik didih debu vulkanik itu sekitar 1,100 Celsius. Tapi mesin jet beroperasi pada temperatur sekitar 300 derajat lebih panas dari itu. Jadi kaca2 itu bisa meleleh dan menempel ke selang bahan bakar dan baling2 turbin, dibanding udara yang biasanya hanya numpang lewat di dalam mesin.

Hasilnya: mesin jet bisa berhenti.

Debu vulkanik berkumpul pada ketinggian di mana pesawat2 komersial biasa beroperasi. Tapi kalau di dataran rendah, debu itu terurai, maka tidak menimbulkan efek yang serupa pada mobil, kereta, atau kapal laut.

Menurut Boeing, salah satu produsen pesawat komersial terbesar, mengatakan bahwa telah terjadi sekitar 90 insiden dimana pesawat dirusak oleh debu vulkanik selama 3 dekade terakhir. Kasus terparah terjadi pada pesawat British Airways jurusan London menuju Auckland, Selandia Baru. Pada tanggal 24 Juni 1982, Boeing 747-200 terbang menembus debu vulkanik dari Gunung Galunggung di Indonesia. Seluruh mesin jet nya ada 4, langsung mati dalam waktu 1 menit. Pesawat langsung drop dari ketinggian 36,000 kaki ke 13,000 kaki sampai kru pesawat akhirnya berhasil menghidupkan kembali mesin satu persatu.

Pilot menemukan bahwa mesin jet sering dapat kembali dihidupkan ketika pesawat turun ke ketinggian yang lebih rendah, karena kaca2 vulkanik pada bagian2 mesin tadi mengeras, pecah, dan runtuh dari mesin jet.

Pesawat British Airways tadi mendarat dengan aman di Jakarta, tapi debu vulkanik telah menutupi kaca depan pesawat, membuat pilot kesulitan melihat landasan pacu untuk mendarat.

Debu vulkanik jarang terlihat di radar cuaca pesawat, karena radar tersebut di desain untuk mendeteksi kelembaban (awan petir) dan debu vulkanik terlalu kering - atau partikelnya terlalu kecil untuk terbaca oleh radar. Lagipula, debu vulkanik tidak terlihat pada malam hari.










Read more